Menghitung Biaya Tersembunyi di Rantai Pasok Produk MRO

Tahukah Anda 80% biaya MRO ada di pengadaan yang tidak efisien? Bongkar cara menghitung Total Cost of Ownership (TCO) dalam SCM MRO, mulai dari biaya penyimpanan, logistik, hingga risiko kerusakan aset. Kontrol pengeluaran Anda sekarang.

Di lingkungan industri yang bergerak cepat, pengadaan Maintenance, Repair, and Operations (MRO) sering dianggap sebagai pengeluaran yang tak terhindarkan. Namun, tahukah Anda bahwa hingga 80% dari total biaya MRO tidak berasal dari harga produk itu sendiri, melainkan dari proses pengadaan dan pengelolaan rantai pasok yang tidak efisien?


Fokus berlebihan pada harga satuan (unit price) suku cadang atau spare part adalah jebakan biaya terbesar. Jika tim Anda hanya bernegosiasi untuk mendapatkan harga terendah, Anda mungkin secara tidak sadar membiarkan biaya tersembunyi yang jauh lebih besar menggerogoti profitabilitas. Saatnya bagi Procurement modern untuk membongkar biaya-biaya tersebut dengan menghitung Total Cost of Ownership (TCO).


MRO: Dilema Biaya yang Melampaui Harga Beli

Total Cost of Ownership (TCO) adalah metodologi yang memperluas perhitungan biaya pengadaan MRO melampaui harga beli awal. TCO mengakui bahwa setiap keputusan pengadaan, dari pemilihan supplier hingga penyimpanan produk, memiliki konsekuensi finansial.

Bagi rantai pasok MRO, yang ditandai dengan volume transaksi tinggi, kebutuhan mendesak, dan item yang seringkali memiliki nilai rendah, perhitungan TCO adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran biaya yang jujur. Dengan memahami TCO, Anda dapat mengubah pengadaan MRO dari aktivitas taktis menjadi pengungkit nilai strategis yang mengontrol pengeluaran.


Tiga Pilar Biaya Tersembunyi dalam SCM MRO

Untuk mengontrol pengeluaran secara efektif, Procurement harus mengidentifikasi dan mengukur tiga area biaya tersembunyi utama dalam rantai pasok MRO:

1. Biaya Pengadaan (Proses dan Administratif)

Ini adalah bagian dari biaya 80% yang paling sering terlewatkan. Ini adalah biaya yang dikeluarkan sebelum suku cadang tiba di gudang Anda.

  • Biaya Pemrosesan PO: Meliputi waktu yang dihabiskan tim untuk membuat Purchase Order (PO) secara manual, menindaklanjuti approval melalui email, dan menangani faktur. Diperkirakan biaya pemrosesan satu PO secara manual bisa mencapai $50—$100.
  • Maverick Buying (Pembelian di Luar Kontrak): Ketika tim teknis, karena kebutuhan mendesak, membeli suku cadang dari supplier yang tidak terdaftar dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga kontrak.
  • Biaya Supplier Management: Biaya untuk mengelola, mendaftarkan, dan memantau ratusan supplier untuk produk MRO yang terfragmentasi.

2. Biaya Penyimpanan dan Inventory (Holding Cost)

Setelah produk MRO dibeli, biaya yang timbul di gudang dapat menjadi lubang hitam finansial.

  • Biaya Penyimpanan (Carrying Cost): Meliputi biaya fisik ruang gudang, asuransi inventaris, keamanan, listrik, dan biaya modal yang terikat dalam stok.
  • Obsolescence (Kerugian Nilai): Biaya yang timbul ketika suku cadang menjadi usang karena perubahan model mesin atau kadaluarsa (khususnya untuk bahan kimia atau consumables).
  • Stock-Outs dan Downtime Aset: Ini adalah biaya paling mahal. Ketika suku cadang penting tidak tersedia (stock-out), lini produksi atau aset kritis berhenti beroperasi (downtime). Biaya downtime per jam jauh melampaui biaya pembelian suku cadang itu sendiri.

3. Biaya Logistik dan Kualitas (Risiko Aset)

Biaya ini berkaitan dengan pergerakan barang dan dampaknya terhadap aset Anda.

  • Biaya Freight dan Logistik: Meliputi biaya pengiriman mendesak (misalnya, sameday delivery dengan biaya mahal) karena perencanaan yang buruk. Jika Anda menggunakan banyak supplier kecil, Anda menanggung biaya pengiriman yang terpisah dan berlipat ganda.
  • Biaya Kualitas dan Risiko Kerusakan Aset: Menggunakan suku cadang MRO non-standar atau sub-par karena hanya fokus pada harga murah. Kegagalan produk dapat menyebabkan kerusakan aset yang parah, membutuhkan perbaikan yang lebih mahal, dan memperpanjang downtime. TCO harus memasukkan potensi biaya perbaikan aset sekunder akibat kualitas buruk.

Kontrol Pengeluaran Anda dengan Pendekatan TCO

Setelah Anda menghitung dan memetakan komponen TCO, tim Procurement dapat mengambil langkah strategis:

  1. Konsolidasi Pengadaan: Dengan berkolaborasi dengan supplier tunggal atau terbatas yang dapat menyediakan sebagian besar kebutuhan MRO Anda (beralih dari Vendor fragmented menjadi Master Supplier), Anda dapat mengurangi biaya administrasi dan logistik secara drastis.
  2. Digitalisasi Inventory: Menggunakan sistem yang terintegrasi untuk memprediksi permintaan, mengurangi stock-outs sekaligus meminimalkan inventaris berlebih, sehingga menekan holding cost.
  3. Fokus pada Kualitas, Bukan Harga: Memilih supplier yang terjamin kualitasnya untuk mengurangi risiko kerusakan aset yang biayanya tak ternilai.

Mengontrol pengeluaran MRO berarti mengontrol semua biaya di sepanjang rantai pasok, bukan hanya harga yang tertera di faktur. Inilah saatnya mengoptimalkan TCO.


📢 Ubah Biaya Tersembunyi Menjadi Nilai Operasional

Jika pengadaan MRO Anda masih terperangkap dalam siklus downtime yang mahal, stock-outs yang tak terduga, dan biaya administrasi yang melumpuhkan, Anda memerlukan lompatan digital.


ezmaro hadir sebagai mitra transformasional untuk pengadaan dan suplai produk MRO di Indonesia. Kami bukan hanya supplier—kami adalah platform yang menyediakan konsolidasi katalog produk MRO yang terjamin, didukung oleh rantai pasok yang efisien dan digital.


Temukan bagaimana ezmaro membantu Anda menyederhanakan supplier base, mengurangi TCO pengadaan, meminimalkan biaya penyimpanan, dan pada akhirnya, melindungi aset kritis Anda dari kerusakan. Kendalikan biaya MRO tersembunyi Anda sekarang juga.


#ezmaro #ezmarocom #MROIndonesia #MRO #EZ #TotalCostofOwnership #TCO #BiayaTersembunyi #RantaiPasokMRO #PengadaanMRO #SupplyChain #DowntimeAset #ManajemenInventory #KonsolidasiSupplier #StrategiProcurement #DigitalisasiPengadaan

Blockchain dalam Supply Chain Management untuk Transparansi dan Akurasi Pengadaan
Suku cadang palsu adalah risiko besar. Teknologi Blockchain menjamin riwayat, asal, dan keaslian setiap suku cadang MRO, memberikan ketenangan pikiran dan standar keselamatan tertinggi.